Tetapisetelah selesai berdoa, Tuhan Yesus mendapatkan kekuatan dan damai sejahtera yang luarbiasa untuk menjalani semua proses penyaliban. Doa itu luarbiasa! Doa membuat damai sejahtera yang melampaui segala akal memelihara hati dan pikiran kita. Ada banyak orang minum obat mahal untuk menenangkan hati, tetapi doa adalah "obat" yang paling
Pada pelajaran yang lalu, kita sudah membahas sedikit tentang sulitnya hidup masyarakat miskin di Indonesia. Banyak dari mereka yang menderita sehingga akhirnya bunuh diri karena tidak tahan lagi menanggung penderitaan dan kemiskinan mereka. Mari kita pelajari keprihatinan dari Sri Edi Swasono 2012, mantan anggota MPR dari Fraksi Utusan Golongan, dan guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, penulis buku “Indonesia dan Doktrin Kesejahteraan Sosial”. Ide-ide penting yang terus menerus dipertanyakannya adalah antara lain 1. Mengapa pembangunan yang terjadi di Indonesia ini menggusur orang miskin dan bukan menggusur kemiskinan? Dalam hal ini pembangunan malah menghasilkan dehumanisasi di mana orang miskin semakin menjadi miskin dengan mengalami kehilangan tanah dan kesempatan mendapatkan pendidikan serta pekerjaan yang layak. 2 Mengapa yang terjadi sekedar pembangunan di Indonesia dan bukan pembangunan Indonesia ? Orang-orang asing membangun Indonesia dan menjadi pemegang izin bagi usaha-usaha ekonomi strategis, sedangkan orang Indonesia hanya menjadi penonton atau menjadi pelayan globalisasi. Seharusnya, kita orang Indonesia menjadi Tuan di Negeri sendiri, menjadi “he Master in our own Homeland, not just to become the Host”, yang hanya melayani kepentingan globalisasi dan manca negara. Betapa banyaknya sumber daya alam Indonesia yang pengelolaannya dikerjakan oleh perusahaan asing. Kesejahteraan rakyat tidak kunjung tercapai, sedangkan kesenjangan antara kaya dan miskin makin meningkat. Untuk mengubah nasib orang miskin seharusnya yang dilakukan pemerintah adalah memperbaiki sekolah dan mutu pendidikan di Indonesia; membuka lapangan-lapangan kerja; memperbaiki kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia, namun yang lebih sering terjadi adalah, orang miskin digusur ke tempat-tempat lain, ke pinggiran kota, bahkan ke pulau lain melalui program transmigrasi. Sri Edi Swasono menambahkan bahwa kita perlu banyak belajar dari pengalaman di negara-negara lain. Misalnya saja, negara Amerika Serikat pada awal tahun 2010 berhasil memperjuangkan rancangan undang-undang di bidang kesehatan. Mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama? Yang terjadi sekarang ialah berbagai biaya pelayanan sosial menjadi semakin mahal seperti biaya pendidikan dan biaya perawatan kesehatan. Dalam hal inilah, mestinya pemerintah lebih berperan dan bekerja keras dalam menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan adil, sehingga orang miskin dapat terangkat dari kemiskinannya dan mereka yang tidak berpunya pun dapat menikmati pelayanan kesehatan yang baik. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu memahami kebutuhan masyarakat, dan bukan mereka yang hanya mementingkan diri sendiri atau golongannya saja. Apalagi karena biaya pencalonan mereka untuk menjadi pemimpin juga biasanya mahal sekali. Pemimpin yang kita perlukan adalah pemimpin yang memiliki orientasi untuk rakyat. Pemimpin yang kita butuhkan bukanlah pemimpin yang dapat dengan mudah memberikan izin kepada investor asing untuk mendirikan mal, supermarket, hotel mewah dan pemukiman super mewah dengan menggusur tanah-tanah rakyat dan memberi ganti rugi yang tidak layak. Ekonomi rakyat adalah wujud dari ekonomi yang berbasis rakyat people-based economy dan ekonomi terpusat pada kepentingan rakyat people-centered economy. Ekonomi yang berbasis rakyat ini merupakan inti dari Pasal 33 UUD tahun 1945, terutama ayat 1 dan ayat 2. Kabar baik datang pada awal tahun 2014, ketika Pemerintah Indonesia mengeluarkan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional. Kartu ini merupakan kartu yang dapat digunakan di Puskesmas dan rumah sakit agar biaya pemeriksaan dokter, pembelian obat, dan fasilitas medis lainnya serta perawatan inap tidak lagi mahal karena biayanya dibantu oleh pemerintah Republik Indonesia 2012 dengan beberapa perubahan. Kemiskinan di Indonesia Berikut disajikan tabel “Indeks Pembangunan Manusia” untuk Indonesia pada tahun 2012 yang disusun oleh UNDP United Nations Development Program – Program Pembangunan PBB. Berdasarkan tabel Indeks tentang perbandingan pembangunan Indonesia dengan negara lain, kita dapat melihat posisi Indonesia dalam nilai pembangunan manusianya dibandingkan dengan sejumlah negara lain. Dengan tabel tersebut, kita juga dapat memperoleh gambaran bagaimana posisi kesejahteraan bangsa kita di antara bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Indeks Pembangunan Manusia Setiap tahun sejak 1990, Kantor Laporan Pembangunan Manusia PBB menerbitkan Indeks Pembangunan Manusia IPM atau Human Development Index/HDI dalam bahasa Inggrisnya.Kantor ini yang meneliti lebih dari sekadar tingkat pendapatan PDB untuk mendapatkan deinisi yang lebih luas tentang kesejahteraan. IPM memberikan ukuran terpadu dari tiga dimensi pembangunan manusia yaitu, kehidupan yang panjang dan sehat diukur dari tingkat harapan hidup, pendidikan diukur melalui tingkat melek huruf dan banyaknya anak-anak yang bersekolah di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Perguruan Tinggi, dan memiliki tingkat kehidupan yang layak diukur melalui tingkat daya beli dan pendapatan. Indeks berikut ini bukanlah ukuran yang menyeluruh untuk pembangunan manusia. Misalnya, di sini tidak dimasukkan indikator-indikator penting seperti gender atau kesenjangan pendapatan dan indikator-indikator lain yang lebih sulit diukur seperti penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia dan kebebasan politik. Yang diberikan di sini adalah prisma yang diperluas untuk meninjau perkembangan manusia dan hubungan yang kompleks antara pendapatan dan kesejahteraan. IPM Indonesia untuk tahun 2013 adalah 0,684, yang menempatkan negara ini pada peringkat ke-108 dari 187 negara yang dimuat datanya di sini, dan jauh di bawah Singapura maupun Malaysia yang merupakan tetangga terdekat Indonesia World Bank, 2014. lihat Tabel Tabel Indeks Perbandingan Pembangunan Indonesia dengan negara lain Tahun 2013 Nilai IPM 2013 Tingkat harapan hidup waktu lahir tahun 2013 Tingkat melek huruf % usia 15 dan lebih 2013 Populasi dengan pendidikan minimal Sekolah Menengah % 2013 PPP pendapatan per kapita dlm dolar AS 2013 1. Norwegia 1. Jepang 1. Georgia 1. Austria 100 1. Qatar 9. Singapura 6. Singapura 85. Singapur 37. Norwegia 4. Singapura 62. Malaysia 13. Norwegia 104. Malaysia 76. Singapura 6. Norwegia 49. Malaysia 108. Indonesia 66. Malaysia 75 89. Malaysia 109. Botswana 111. Indonesia 106. Indonesia 133. Indonesia 107. Indonesia 186. Congo 49 186. Niger 186. Mozambique 186. Republik Afrika Tengah 588 187. Niger 187. Sierra Leone 187. Guinea 187. Burkina Faso 2 187. Congo 444 Kemiskinan Manusia di Indonesia Berikut adalah tabel tentang prosentase orang miskin di Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2013. Tabel Persentase Orang Miskin di Indonesia 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Relative Poverty % di populasi Absolute Poverty dalam juta 35 39 37 35 33 31 30 29 29 Sumber World Bank and Statistics Indonesia Relative poverty adalah ukuran kemiskinan berdasarkan standar hidup yang ada di negara tersebut. Tentunya ini berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lain. Negara yang miskin menetapkan standar hidup yang lebih rendah daripada negara kaya. Dengan bertambah kaya atau miskinnya negara tersebut, tentu standar hidup pun mengalami perubahan. Sebaliknya, absolute poverty merujuk pada ukuran kemiskinan yang sama pada semua negara dan tidak berubah dari waktu ke waktu. Ukuran yang ditetapkan oleh Bank Dunia adalah seseorang dianggap miskin bila hidup di bawah 1,25 dolar Amerika per hari, namun sejak beberapa tahun terakhir pemerintah Indonesia menerapkan standar yang lebih rendah lagi, yaitu seseorang dianggap miskin bila penghasilannya tidak melebihi 292,951 rupiah sebulan. Perbedaan penetapan ukuran kemiskinan ini membuat jumlah orang miskin di Indonesia nampaknya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Inilah yang banyak dikritik oleh para ahli ekonomi dan media massa karena menimbulkan kesan bahwa pemerintah Indonesia berhasil mengentaskan kemiskinan, padahal dalam kenyataannya tidak demikian. Bila standar dari Bank Dunia diterapkan untuk menghitung banyaknya orang miskin di Indonesia, jumlahnya meningkat menjadi mendekati 40% Indonesia-Investment, 2013. Sungguh kondisi yang sangat memilukan. Untuk mengentaskan kemiskinan, pembukaan lapangan pekerjaan dan pemberian kesempatan pendidikan menjadi kunci yang menentukan. Di mana kehadiran gereja dalam hal ini? Berita baik tidak sekedar bicara tentang keselamatan surgawi, tetapi tentang kehidupan duniawi. Contoh gereja yang mengambil peran aktif dan strategis dalam memberdayakan masyarakat di sekitarnya adalah Huria Kristen Batak Protestan HKBP yang mendirikan Credit Union Modiikasi CUM yang terinspirasi dari aktivitas Grameen Bank yang dipimpin oleh Muhammad Junus di Bangladesh 2014. CUM adalah bentuk simpan pinjam seperti koperasi. Ayat-ayat Alkitab seperti Yeremia 29 7 dan Galatia 6 2 menjadi ayat yang dipakai untuk menjalankan pelayanan ini. HKBP menganggap bahwa gereja harus inklusif, artinya, kehadirannya harus berdampak positif terhadap masyarakat kurang mampu yang jumlahnya memang banyak di Indonesia. Artinya, gereja tidak hanya mengurus masalah peribadahan hal spiritual namun juga kesejahteraan masyarakat di sekitarnya hal material. Pemberdayaan masyarakat secara ekonomi misalnya memberikan pendampingan terhadap petani, buruh, dan nelayan dapat dijadikan bagian dari pelayanan kepada masyarakat di sekitar gereja. Mereka yang membutuhkan pinjaman untuk memperbesar modalnya tidak perlu menjadi anggota gereja terlebih dulu, karena memang kesempatan ini terbuka bagi siapa pun yang membutuhkan. Keuntungannya adalah sistem bunga yang murah dibandingkan bila meminjam ke bank. Selain itu, para anggota CUM juga dapat memperoleh sisa hasil usaha pada saat Rapat Anggota Tahunan. Membangun Kemampuan Perempuan Indonesia Hal penting yang juga perlu diperhatikan adalah seberapa jauh perempuan Indonesia diberdayakan. Dalam tinjauan World Economic Forum WEF, ternyata Indonesia menempati urutan ke-95 dari 136 negara yang dipantau dalam urusan Kesenjangan Gender Gender Inequility tribunnews, 2014. Ini adalah kenaikan sebanyak 2 peringkat dibandingkan dengan tahun 2012, walaupun masih di bawah Singapura di peringkat 15 dan Malaysia di peringkat 39. Indonesia dinilai cukup berhasil dalam meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam bidang ekonomi, di samping tentunya dalam bidang politik terpilih dan diangkatnya perempuan sebagai anggota DPR dan DPRD. Dari sudut ekonomi, terjadi peningkatan keterlibatan kaum perempuan sebagai orang yang bekerja dan mendapat upah, yaitu sebanyak % pada tahun 2013 dibandingkan dengan % pada tahun 1990. Sayangnya, upah yang diterima pekerja perempuan adalah lebih sedikit daripada pekerja laki-laki. Contohnya, bila rata-rata upah buruh perempuan per bulan di sektor formal adalah Rp maka buruh laki-laki menerima sebesar Rp jadi buruh perempuan hanya menerima sebanyak 77,7 % dari jumlah yang diterima buruh laki-laki. Ini hanya gambaran upah di kota dan propinsi tertentu, karena memang besarnya upah bervariasi antara kota dan desa tertentu dengan kota dan desa lainnya. Dalam bidang pendidikan, pada tahun 2013 diperoleh rasio Angka Partisipasi Murni APM kaum perempuan yang sangat tinggi, yaitu % untuk jenjang SD. APM yang tinggi juga ditunjukkan di jenjang SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Artinya, diperoleh presentase yang cukup tinggi dari partisipasi perempuan Indonesia untuk mengikuti pendidikan di jenjang SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Di balik angka-angka yang menggembirakan ini, ada isu-isu yang perlu diselesaikan. Komisi Nasional Perempuan mencatat sedikitnya ada 11 isu penting yang perlu diselesaikan untuk periode tahun 2010 – 2014 wikipedia, 2013 yang semuanya bermuara pada terjadinya kekerasan kepada kaum perempuan akibat pemiskinan secara ekonomi dan mental. Beberapa di antaranya adalah kekerasan yang ditemukan dalam konteks migrasi, eksploitasi tenaga kerja di pabrik dan rumah tangga, eksploitasi sumber daya alam, dan pengungsian. Selain itu ditemukan pula kekerasan terhadap perempuan akibat politisasi identitas dan kebijakan berbasis moralitas dan agama, pelanggaran HAM dan situasi konlik, perkawinan dan keluarga serta budaya. Untuk menyelesaikan isu ini, sangat diperlukan sinergi dari pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap peningkatan kemampuan perempuan. Beberapa hal yang secara strategis dapat dilakukan adalah meningkatkan pemahaman mengenai kekerasan berbasis jender sebagai isu Hak Asasi Manusia di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional. Disamping itu, hal strategis yang dapat dilakukan adalah mengembangkan metode-metode yang efektif dalam upaya peningkatan pemahaman publik. Hal-hal strategis tersebut dapat digunakan sebagai strategi perlawanan dalam gerakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan. Memberikan tekanan terhadap pemerintah agar melaksanakan dan mengupayakan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan juga merupakan salah satu cara yang cukup strategis. Contoh di mana pemerintah harusnya berupaya sungguh-sungguh dalam membela kaum perempuan yang tidak berdaya adalah dalam kasus-kasus yang dialami oleh Tenaga Kerja Wanita yang bekerja di luar negeri REFERENSI. Karena terbatasnya kesempatan bekerja di daerah, cukup banyak kaum perempuan yang memilih bekerja di luar negeri. Hal ini tidak terlepas dari bujuk rayu para agen PJTKI. Pada kenyataannya, ada yang umurnya dipalsukan agar dianggap memenuhi syarat minimum usia untuk dipekerjakan. Tambahan pula, mereka pergi ke luar negeri tanpa pembekalan yang memadai serta keterbatasan bahasa bila mereka bekerja di negara-negara yang menggunakan bahasa lainnya di luar bahasa Melayu. Hal-hal penting inilah yang membuat kinerja mereka tidak memuaskan sehingga menimbulkan sang empunya rumah marah besar. Tidak sedikit pula yang mengalami penganiayaan bahkan ada yang meninggal tanpa sempat membela dirinya. Sebaliknya, ada juga yang mendapatkan tuduhan membunuh sang majikan. Sungguh sangat banyak yang perlu dilakukan agar bangsa dan negara Indonesia menjadi negara yang menjamin kesejahteraan rakyatnya. Hal lain yang perlu diatasi oleh pemerintah Indonesia adalah masalah korupsi yang dianggap sudah terstruktur dan masif Kompas, 5 September 2014. Bila dilihat dari sistem kenegaraan, sudah cukup banyak perangkat negara yang ditetapkan untuk membentengi agar korupsi dapat dikikis. Di antara perangkat negara ini adalah Komisi Pemberantasan Korupsi, Mahkamah Agung, Badan Pemeriksa Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, Komisi Yudisial, Ombudsman RI, dan Inspektorat Jenderal dan Inspektorat provinsi/kabupaten/kota. Tugas dari perangkat negara ini secara umum adalah memeriksa aliran dana untuk anggaran yang digunakan oleh setiap unit pemerintah. Akan tetapi, lemahnya pengawasan internal di setiap kementerian dan lembaga menyebabkan bisa saja aliran dana diselewengkan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Sejauh ini, mereka yang sudah diadili karena korupsi adalah anggota DPR dan DPRD, pejabat eselon I, II, III, Wali Kota/Bupati dan Wakilnya, Kepala Lembaga/Kementerian, Hakim, Gubernur, dan lain-lain. Untuk mencegah bertambah suburnya perilaku korupsi, karakter mengendalikan diri harus diajarkan sejak dini dan tidak menunggu sampai orang menjadi dewasa. Wahyudi 2014 mengaitkan pentingnya pendidikan karakter pengendalian diri ini dengan pentingnya menghargai setiap anak didik sebagai pribadi yang unik. Sayangnya, para guru tidak mampu melakukan hal ini karena pendekatan pendidikan adalah masal alias dilakukan untuk sekaligus dalam jumlah yang lumayan banyak. Di tengah-tengah kondisi seperti ini, kita masih memiliki harapan. Sama seperti bangsa Israrel yang menaruh harapan ketika mereka melihat pemberita-pemberita kabar baik datang untuk menyampaikan berita pembebasan mereka dari negeri pembuangan di Babel, “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion “Allahmu itu Raja!” Yesaya 527. Tapi kita harus ingat bahwa berita keselamatan itu harus disertai dengan pengakuan bahwa “Allah kita itulah Raja!” sehingga kita boleh terus-menerus berdoa, berharap, dan berjuang “Datanglah Kerajaan-Mu.” Artinya, kita harus terus-menerus berusaha dan mengusahakan agar kerajaan Allah, kehendak Allah, diberlakukan di dalam hidup kita sehari-hari. Semua itu harus dilakukan bukan hanya dengan berdoa saja, melainkan dengan terjun langsung secara aktif dan nyata. Hal nyata yang dapat kita lakukan diantaranya adalah berusaha mengatasi masalah kemiskinan, penderitaan masyarakat, di lingkungan yang terdekat di sekitar kita.
Berdasarkanpertimbangan tersebut, maka studi lapangan ini akan mencoba mengeksplorasi pendapat, gagasan, dan harapan warga masyarakat terhadap ideologi Pancasila, dikaitkan dengan upaya membangun bangsa yang berkarakter. Usaha ini sangat penting dalam rangka pemerintah mencari solusi konstruktif, menjadi bangsa yang berkarakter, sejahtera, dan
oppungberkat223 oppungberkat223 Jawabanmenghormati agama lain,tidak membeda-bedakan teman,tidak menggangu teman yang sedang beribadah sama sama makasih opungberkat, lagi di sekolah ni, beneran berkat Iklan Iklan yusrininurfitrikoem yusrininurfitrikoem Jawaban-menghindari permusuhan-tdk bersikap rasis-tdk memaksakan kehendak beragama Iklan Iklan
Bagaimanapun juga, bacaan pertama itu kiranya menekankan dua pokok yang sama, yakni pertama, kesaksian para rasul yang dituruntemurunkan dalam suasana ibadat, dan yang kedua, kepekaan sosial, termasuk di sini kemampuan untuk hidup damai bersama dengan orang-orang yang mempunyai kepercayaan serta cara hidup yang lain.
Tuhantelah memberikan pedoman untuk memimpin langkah kehidupan kita, yaitu damai sejahtera yang ada di dalam hati kita. Tetapi seringkali kita abaikan, dan hal ini menyebabkan kita mengalami banyak masalah. Sebab itu, biarlah kita mau ijinkan damai sejahtera itu memimpin langkah kehidupan kita. 3. TIDAK PERCAYA KEPADA FIRMAN ALLAH (Yes. 26:3, 4)
Kolose3:15." Damai sejahtera bermula di dalam hati, bukan di bagian eksternal atau interaksi dengan sesama kita. Orang yang berusaha menunjukkan damai sejahtera tanpa benar-benar dipenuhi damai itu, pasti sangat lelah. Damai sejahtera tidak pernah dimaksudkan untuk konsumsi pribadi pula, tujuannya adalah untuk kebutuhan hidup bersama.
Sejalandengan Mazmur 133 yang mengatakan Indahnya Persaudaraan yang rukun demikian juga Indahnya membangun paradigma Inklusif bagi kita semua," tandas Dawan.Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Papua (PGGP) mengadakan Pelatihan Membangun
DAMAISEJAHTERA KITA DAPAT MELALUI DARAH KRISTUS, PENDAMAIAN MANUSIA BERDOSA DENGAN ALLAH YANG KUDUS Manusia yang hidup dalam dosa tak mungkin memiliki damai sejahtera, mereka itu sudah tertipu, mereka diperbudak Iblis, mereka terpisah dari Allah. Kita menjadi seteru bagi Allah, kita sedang memberontak padaNya.
IkFqZzu. ckvcoh68zp.pages.dev/172ckvcoh68zp.pages.dev/14ckvcoh68zp.pages.dev/263ckvcoh68zp.pages.dev/346ckvcoh68zp.pages.dev/127ckvcoh68zp.pages.dev/170ckvcoh68zp.pages.dev/233ckvcoh68zp.pages.dev/214ckvcoh68zp.pages.dev/261
bagaimana cara membangun damai sejahtera dalam kehidupan